Intro...
Pada episode sebelumnya, dikisahkan bahwa Ok Nyeo lulus
menjalani test sebagai mata-mata. Ia akan dipersiapkan untuk misi pertamanya.
Sementara itu, Tuan Gong menunjuk Yoon Tae Won untuk memimpin misi dagang ke
Ming bersama Do Chi. Di sel bawah tanah Jeonokseo, Park Tae Soo akhirnya
memutuskan untuk menerima tawaran Ibu Suri untuk menjalankan misi rahasia
sebagai mata-mata kembali.
Nah... bagaimana
kelanjutannya?
Yang pasti, mulai
episode ini, saya akan lebih banyak mengutip adegan yang melibatkan Ok Nye dan
Tae Won, karena kisah kedekatan mereka akan dimulai di episode ini guys.....
Sebelum kita lanjutkan ke Review Drama Korea the Flower
in Prison Episode 6, berikut saya perkenalkan pemeran baru pada Episode ini:
![]() |
Choi Tae Joon sebagai Sung Ji Heon, Kepala Administrasi Biro Kepolisian, Putra orang terkaya di Kaesong, dan sekaligus calon menantu Tuan Yoon |
Kisah Drama Korea The Flower in Prison Episode 6
Pagi itu....
Jeonokseo dihebohkan oleh keluarnya Park Tae Soo dikawal
oleh penjaga istana. Semua bingung dan bertanya-tanya, karena baik petugas
maupun tahanan belum pernah melihat tahanan tersebut sebelumnya. Dari
penampilannya dengan rambut panjang awut-awutan, mereka yakin bahwa tahanan
Jeonokseo itu sudah lama berada di sana, namun
di sel mana?
Seperti diketahui, hanya 3 orang yang mengetahui
keberadaan Park Tae Soo di Jeonokseo, yakni Kepala Jun Dae Shik, Opsir Lee, dan
Ok Nyeo (secara diam-diam). Bahkan,
Bendahara Ji dan Opsir Yoo sampai sibuk kasak-kusuk bertanya-tanya tentang
tahanan itu.
***
Saat yang sama di
Istana....
Tuan Yoon protes terhadap Ibu Suri mengapa Park Tae Soo
dibebaskan. Ia takut bebasnya Park Tae Soo akan membawa ancaman bagi mereka.
Namun, Ibu Suri tidak perduli. Menurutnya, hanya Park Tae Soo yang bisa
diandalkan untuk melakukan misi membunuh utusan Ming tersebut.
Ia tidak mau mengambil
resiko....
***
Begitu Ok Nyeo pulang ke Jeonokseo, Bendahara Ji langsung
menceritakan kejadian tersebut. Orang tua
itu tentu tidak tahu bahwa Ok Nyeo mengenal Park Tae Soo. Ok Nyeo kaget
mendengar Park Tae Soo dibebaskan. Ia bergegas berlari memasuki sel bawah tanah
dan mendapati sel tersebut kosong.
Sedih tentunya....
Tiba-tiba Ok Nye melihat sebuah surat yang ditinggalkan
Park Tae Soo untuk dirinya. Bunyinya kira-kira seperti ini....
Untuk Ok Nyeo...
Sayang sekali, aku
tidak bisa bertemu denganmu sebelum meninggalkan Jeonokseo. Namun, aku yakin
kita akan bertemu kembali dalam waktu dekat. Jadi, jangan terlalu sedih. Saat
bertemu kembali, aku akan membantumu menemukan rahasia di balik kematian ibumu.
Ok Nyeo... Anugerah terbesar dalam hidupku adalah bertemu denganmu.
Ok Nyeo membaca surat tersebut sambil berurai air mata. Ia
terbayang masa-masa yang telah ia lalui bersama gurunya itu.
Sementara itu....
Park Tae Soo sudah berada di Biro Kriminal. Ia akan
menerima penjelasan tentang misi yang akan ia jalankan. Ki Choo Soo, pengawal
Ibu Suri, datang bersama Kang Sun Ho, kepala Biro Kriminal. Kang Sun Ho
menjelaskan bahwa misi mereka adalah membunuh utusan Ming yang akan kembali ke
negerinya. Misi akan dijalankan begitu rombongan utusan keluar dari daerah
Joseon.
Tidak lama setelah itu, Ok Nyeo diminta menemui Kang Sun
Ho. Ia akan ikut dalam misi pertamanya.
Saya mulai deg-degan guys....
Ok Nyeo sepertinya akan berada di misi yang sama dengan
Park Tae Soo....
Bukankah Park Tae Soo telah melarangnya untuk menjadi
mata-mata?
Bagaimana reaksi orang tua itu kalau mereka bertemu
kembali?
***
Berkat bantuan So Jung, Tae Won dan Do Chi berangkat ke
Kaesong untuk mendapatkan ginseng yang akan dijual ke Ming. Dalam perjalanan
pulang, mereka berpapasan dengan tiga orang pria berkuda, berseragam hitam.
Ya.... rombongan
mata-mata pertama, yakni Park Tae Soo, Kang Sun Ho, dan Joo Cheol Gi sudah
berangkat lebih dahulu....
***
Di organisasi Gong Jae Myung....
Sebentar lagi, rombongan utusan Ming akan berangkat. Tuan
Gong cemas setengah mati. Bagaimana tidak? Tae Won dan Do Chi belum kembali
dari Kaesong. Orang tua itu takut mereka terlambat. Padahal,,,, tabungan seumur hidupnya ia pertaruhkan untuk misi dagang
ini. Untungnya, hal yang dikhawatirkan Tuan Gong tidak terjadi.
Pasalnya, baik Tae Won maupun Do Chi tidak bisa berbahasa
Ming. Jadi, Tuan Gong meminta seseorang untuk mencari penerjemah. Ok Nyeo
berangkat sebagai penerjemah untuk organisasi Tuan Gong.
Aha....
Cerita dimulai di sini...
Tae Won yang saat itu sedang bersiap-siap, kaget
mendengar nama penerjemah tersebut. Sontak ia berbalik dan menyapa, “Hei, nak...” Keduanya sama-sama
terkejut, tidak menyangka akan bertemu pada misi tersebut.
Persiapan pun dilakukan. Tuan Gong memperkenalkan Tae Won
sebagai kepala pedagang yang akan berangkat ke Ming. Dari kejauhan..... Ok Nyeo
mulai mengamati rombongan utusan tersebut. Ia mengingat petunjuk yang diberikan
Tuan Gong tentang apa yang akan ia lakukan nanti.
***
The journey begins....
Rombongan ke Ming sudah berangkat. Yups.... Tae Won senang sekali
berada di satu rombongan bersama Ok Nyeo. Begitu perjalanan dimulai, orang
pertama yang dicari Tae Won adalah Ok Nyeo.... he,he,he. Ia berjanji untuk tidak memanggil Ok Nye, “Nak”
lagi. Mereka bercerita tentang banyak hal, termasuk cita-cita Ok Nyeo
untuk menjadi sipir di Biro Kepolisian.
Sebelum kembali ke barisan, ia berkata “Senang bertemu kamu lagi. Berkat kamu,
perjalanan ini tidak akan membosankan. Jangan ragu untuk memberitahuku jika ada
masalah...” Ucapnya, berlagak
pahlawan....he,he,he
Trivia...
Ada satu adegan antara Tae Won dan Do Chi yang saya suka
di sini.
Begitu
Tae Won kembali ke barisan, Do Chi langsung menariknya...
“Siapa dia?” tanya Do Chi
“Dia bekas sipir Jeonokseo saat aku berada di sana.” Jawab Tae Won
“Kamu kenal banyak wanita. Dia sangat manis...” Kata Do Chi sambil
melirik Ok Nyeo yang berada di barisan belakang.
“ Kamu ini bicara
apa? Dia masih muda...” Tae Won
menimpali
“Karena itu aku menyukainya. Bolehkan aku
mendekati dia kalau kamu tidak tertarik? Tanya Do Chi.
Sontak
saja Tae Won menjawab dengan nada agak tinggi, “Jangan coba-coba. Aku akan memecatmu jika melakukan hal bodoh seperti
itu. Ini perintah yang aku berikan untukmu sebagai kepala pedagang.” Ucapnya sambil memperingatkan Do Chi.
He,he,he sepertinya Tae Won tidak rela kalau Do Chi
sampai mendekati Ok Nyeo...
***
Sementara itu di kediaman Tuan Yoon...
Jung Nan Jung berkata pada Min Dong Joo agar tak perlu
khawatir dengan rombongan misi dagang Tuan Gong yang berangkat dengan utusan
Ming. Ia yakin misi dagang mereka akan gagal. Gong Jae Myung akan mendapatkan
mimpi buruk.
Tentunya,,,, karena ia
tahu bahwa suaminya telah mengutus pembunuh untuk melenyapkan utusan tersebut.
Jung Nan Jung berkata pada Shin Hye bahwa ia akan
dinikahkan dengan seorang pejabat dari Biro Kriminal. Ia adalah putra orang
terkaya di Kaesong atau bahkan di seluruh Joseon.... Dasar matre dan rakus....
***
Di tempat terpisah....
Opsir Yang Dong Gu sedang berada di kedai minum bersama
seorang opsir lainnya. Mereka berbicara banyak hal tentang bagaimana gaji
seorang opsir yang tidak cukup untuk menafkahi keluarga. Opsir Yang juga bercerita
tentang peluang-peluang lain yang bisa mereka manfaatkan untuk mendapatkan
uang.
Yups... seperti
dibahas sebelumnya, budaya korupsi masih marak di Joseon pada masa itu. Para
sipir Biro Kriminal berusaha mendapatkan penghasilan tambahan dengan berbagai
cara, mulai dari meminta bayaran tetap dari Kibang yang ada di Hanyang, memungut bayaran dari kedai minuman yang
memberikan layanan perjudian, ‘membantu’ tahanan Jeonokseo untuk keluar, dan
sebagainya.
Tanpa mereka sadari, seorang pemuda di meja terpisah
sedang mendengarkan pembicaraan mereka. Pemuda
itu tiba-tiba mendatangi mereka dan mengatakan kalau ia memiliki seorang
Saudara yang sedang ditahan di Jeonokseo.
Sayangnya,,,, kedua
opsir itu bertingkah arogan menanggapi pemuda itu. Sebuah sikap yang
kelak akan mereka sesali..... Pemuda itu hanya tersenyum penuh makna begitu keduanya
pergi dari kedai itu.
***
Rombongan tiba di Uiju....
Karena keterbatasan tenda, setiap tenda harus dihuni
beberapa orang. Sementara itu, utusan Ming akan menginap di Kantor Pemerintahan
Uiju. Malam itu, Ok Nyeo harus menjalankan misinya, yakni mendapatkan surat
kerajaan Ming yang memuat rincian tentang rencana meracuni Raja Injong. Malam
itu, utusan Ming akan mengikuti perjamuan...
Ok Nyeo menyelinap ke Kantor Pemerintahan Uiju untuk
mencari surat tersebut. Namun, ia gagal menemukannya, karena surat itu mungkin
dibawa utusan itu saat perjamuan. Begitu keluar (setelah ganti baju tentunya....) Ia berpapasan dengan Tae Won yang
saat itu sedang lapar. Ok Nyeo mencarikan mereka anggur dan sedikit makanan.
“Tahukah kamu bahwa
ada tiga kesempatan dalam hidup seseorang?” Tanya Tae Won. “Aku rasa ini satu dari tiga kesempatanku...”
lanjutnya. “Jika perjalanan ini
berhasil, kita bisa menjadi organisasi terbaik di Hanyang.”
“Oh.... kukira kamu
hanya berandalan.” Jawab Ok Nyeo dengan
nada meledek.
........
“Penerjemah sangat
penting dalam perjalanan ini. Jadi, jagalah dirimu sampai kita kembali dari
Yanjing.” Ucap Tae Won
Di dalam tendanya,,,
Ucapan Tae Won terngiang-ngiang di telinga Ok Nyeo. Hal
itu sepertinya sangat membebaninya. Ia
merasa bersalah. Bagaimana tidak? Misi yang dijalankannya akan
menghancurkan impian Tae Won... Ya... itu akan menghancurkan 1 dari 3
kesempatan dalam hidup pemuda itu.
Dari kejauhan,,, tiga
orang pria berpakaian hitam sedang mengamati camp rombongan tersebut....Park Tae Soo sedang
menjelaskan rencana mereka.
***
Esoknya,,,
Rombongan Park Tae Soo, Kang Sun Ho, dan Joo Cheol Gi
tiba Chaekmun. Malam sebelumnya, ia mengatakan bahwa ia akan mencari bahan
peledak untuk melaksanakan misi mereka. Park Tae Soo mencari seorang pria
bernama Atai, seorang mantan pemburu yang pernah bekerja dengannya saat ia
menjadi mata-mata di masa lalu.
Park Tae Soo pergi ke sebuah rumah judi. Ia memancing
perkelahian untuk memancing sang pemilik keluar. Dialah Atai... pemilik rumah
judi itu. Park Tae Soo memintanya membuat panah api. Ya,,, pria itu adalah yang
terbaik untuk membuat panah api.
***
Di tempat terpisah....
Biro Kriminal heboh karena seorang Kepala Administrasi
yang baru. Pejabat baru itu masih muda. Namun, hal itu akan membawa masalah
bagi orang-orang seperti Dong Yang Gu yang hidup dari penghasilan illegal.
Bagaimana tidak? Kepala Administrasi yang baru itu mendapat dukungan Tuan Yoon,
calon menantu Tuan Yoon, dan putra orang terkaya di Kaesong. Yang pasti.... suap tidak akan berlaku
untuknya.
Lalu, siapa Kepala Administrasi tersebut? Ha......???
Yang Dong Gu merasa keki, karena ternyata Kepala
Administrasi yang baru itu adalah pemuda yang bertemu mereka sebelumnya di
Kedai Minuman.
Dengan gaya angkuhnya, Kepala Administrasi yang baru itu
juga datang ke Jeonokseo dan mengatakan akan mengawasi tindakan pungli dan suap-menyuap yang ditengarai
terjadi di sana...
Sepertinya.... Dia
bukan seorang yang tepat untuk orang-orang seperti Opsir Yang, Jung Dae Shik,
atau Bendahara Ji yang hidup dengan mengais recehan secara tidak legal...
Sikapnya arogan....
Sikapnya tidak
sopan... bahkan terhadap orang tua seperti Opsir Yang....
***
Memang benar....
Sung Ji Heon adalah calon menantu bagi Tuan Yoon. Pagi
itu, ia bertemua Tuan Yoon untuk beramah tamah. Sementara itu, Shin Hye
berusaha ‘mencuri’ kesempatan untuk melihat wajah calon suaminya.
Trivia
Tahu nggak sih.....?
Ada adegan yang
membuat saya hampir muntah karena saking muaknya...
Bayangin aja... masa
Jung Nan Jung bertanya seperti ini “Aku sudah mendengar tentang kekaayaan
ayahmu. Bagaimana ayahmu bisa sekaya itu?”
Huekkkk.... wajah
maruknya kelihatan bangetttt
***
Rombongan tiba di Shanhaiguan, Gerbang ke sisi Barat
Tembok Tiongkok...
Mereka kembali mendirikan tenda untuk bermalam. Ok Nyeo menemukan pesan yang dikirim oleh Kang Sun Ho. Mereka akan membicarakan langkah-langkah kerja malam ini bersama komandan dalam misi tersebut. Siapa lagi kalau bukan Park Tae Soo...?
Malam harinya, Ok Nyeo menyelinap keluar dari tenda dan
bertemu rombongan mata-mata pria. Benar
saja... Park Tae Soo sangat terkejut dan marah mengetahui Ok Nyeo merupakan
bagian dari misi itu. Ia bahkan tidak mau melanjutkan jika misi itu akan
membahayakan nyawa Ok Nyeo...
Saya benar-benar
kasihan melihat ekspresi Park Tae Soo. Pria itu hampir menangis saking kecewanya...
Namun, setelah dibujuk oleh Kang Sun Ho dan diyakinkan Ok
Nyeo, orang tua itu akhirnya menyerah. Ia kemudian menjelaskan rincian tentang
apa yang akan mereka lakukan.
Ya.... mereka akan menyerang
tenda-tenda tersebut untuk mengacaukan suasana. Kemudian, Joo Cheol Gi akan
menyelinap ke tenda Utusan Ming untuk membunuhnya. Sementara itu, Ok Nyeo
bertugas menemukan surat dari Kerajaan Ming tersebut.
***
Ok Nyeo tidur di barak yang sama dengan Tae Won. Ia
memandangani Tae Won yang saat itu sudah tidur pulas. Misi akan dijalankan. Entah apa yang akan terjadi dengan dirinya
dan pemuda itu.
Misi pun
dijalankan....
Panah-panah api
dilesatkan....
Suasana menjadi panik
dan kacau-balau....
Semua berlarian
menyelamatkan diri....
Ok Nyeo menyelinap ke barak Utusan Ming – Oh Jang Hyun.
Ia menemukan surat tersebut meski tangannya harus terluka karena sempat
dipergoki seorang pengawal.
Namun, misi masih belum selesai....
Joo Cheol Gi gagal membunuh Oh Jang Hyun, karena Yoon Tae
Won menyelamatkannya....
Closing...
- Apa yang akan terjadi selanjutnya?
- Apakah misi tersebut akan berhasil?
- Bagaimana dengan Yoon Tae Won?
Nantikan kisahnya di theFlower in Prison Episode 7
No comments:
Post a Comment