Review Drama Korea The Flower in Prison – Episode 1



Episode 1 Drama Korea The Flower in Prison berawal di Penjara Jeonokseo, yang saat itu menerima 13 orang tahanan baru dari Biro Kepolisian. Seperti biasa, pengurus penjara melakukan pemeriksaan, lebih tepatnya penggeledahan, terhadap setiap tahanan sebelum dimasukkan ke dalam sel. Salah satu pemain utama mulai terlihat di sini, yakni Jung Nan Jung, seorang penghibur di Sosoru, sebuah Kibang ternama di Hanyang. Jung Nan Jung datang bersama 12 orang lainnya sebagai tahanan ke Jeonokseo.

Di antara 13 tahanan tersebut, beberapa casts baru mulai diperkenalkan di sini, antara lain:
  • Jung Eun Pyo sebagai Ji Cheon Deuk, Bendahara Jeonokseo sekaligus ayah angkat Ok Nyeo 
  • Joo Jin Mo sebagai Lee Ji Ham, tahanan Jeonokseo, memiliki keahlian membaca masa depan orang, sekaligus guru dan teman curhat bagi Ok Nyeo
  • Lee Se Chaang sebagao Jeon Woo Chi, tahanan Jeonokseo, seorang penipu ulung, dan merupakan teman Ok Nyeo
Jung Eun Pyo sebagai Ji Cheon Deuk


Joo Jin Mo sebagai Lee Ji Ham

Lee Se Chaang sebagai Jeon Woo Chi
Dalam scene yang berbeda, terlihat sepasang pria dan seorang wanita hamil tampak berlari dari kejarang sekelompok orang (sepertinya pasukan kepolisian atau pembunuh bayaran). Dari percakapan keduanya, tidak terungkap identitas maupun status keduanya. Yang pasti, keduanya berlari cepat untuk menyelematkan diri dari pasukan yang memburu mereka.

Namun, wanita hamil tersebut terlihat sangat kelelahan dan sudah tidak kuat berjalan. Akhirnya, sang pria menyuruhnya untuk pergi kota dan menyelamatkan diri, dengan harapan agar si wanita bisa selamat hingga melahirkan. Sekali lagi, tidak ada indikasi apakah keduanya suami istri atau tidak. 

Setibanya di sebuah hutan, pria tersebut menghadang pasukan bersenjata tersebut. Sementara wanita hamil tersebut tiba di ibukota dengan tertatih-tatih. Malangnya, ia bertemu dengan sebagian pasukan yang mengejarnya dan salah satunya berhasil melukainya di bagian bahu kanan. Dengan bersusah payah, wanita muda berwajah cantik tersebut berusaha menyelamatkan diri.

Di scene berikutnya, terlihat Ji Cheon Deuk (bendahara Ji) sedang dihibur oleh Kisaeng di Sosoru. Jung Nan Jung ada di sana. Dia sudah bebas dari tahanan, dan berniat menghibur Bendahara Ji sebagai ucapan terima kasih karena sudah dibantu selama berada di Jeonokseo.

Bendahara Ji pulang dalam kondisi mabuk berat, dan tiba-tiba dia bertemua wanita hamil dengan kondisi terluka di bagian bahu dan sudah hampir pingsan karena kehabisan tenaga. Wanita tersebut memohon agar Bendahara Ji menyelamatkannya. Awalnya, Bendahara Ji menolak karena merasa takut melihat kondisi wanita tersebut. Namun, akhirnya ia tidak tega setelah melihat wanita itu pingsan di hadapannya.

Bendahara Ji membawa wanita hamil itu ke Jeonokseo. Ia tidak lagi memikirkan resiko akan dimahari Pimpinan Jeonokseo karena membawa wanita tidak di kenal. Pasalnya, kondisi wanita tersebut sudah sangat kritis, dan ketubannya sudah pecah pertanda bayi dalam kandungannya akan segera lahir.

Dengan bantuan seorang tahanan wanita, akhirnya wanita tersebut melahirkan bayinya. Seorang bayi perempuan mungil. Malangnya, wanita tersebut meninggal tepat setelah bayinya lahir. Bendahara Ji panik, karena ia tidak tahu siapa yang akan merawat bayi tersebut. 

Pada Scene berikutnya, terlihat dua pemain utama lainnya, yakni Ibu Suri (Ratu Myeongjong) bersama adik laki-lakinya Yoon Won Hyung. Keduanya terlihat begitu bahagia, karena putra mahkota sang ratu berpeluang besar naik takhta, karena saat ini raja sedang sakit-sakitan. 


Bendahara Ji terlihat cemas, karena seorang bayi telah lahir di Jeonokseo, dan ibunya tewas. Firasatnya buruk. Keadaan si ibu menunjukkan kalau dia baru mengalami masalah yang besar, dan mungkin suatu saat hal itu akan membawa masalah baginya maupun bagi Jeonokseo. Untuk itu, Bendara Ji bersama seorang petugas penjara membuang jasad si ibu secara diam-diam. 

Meski dipenuhi rasa bersalah dan rasa tidak tega, Bendahara Ji berniat membuang bayi tersebut dengan meletakkannya di belakang sebuah rumah. Tapi, seorang anak melihatnya dan melapor ke Biro Kepolisian. Biro Kepolisian datang ke Jeonokseo dengan membawa bayi tersebut. Karena ketakutan, Bendahara Ji bersandiwara dan berpura-pura telah kehilangan bayi tersebut.

Karena sudah tidak punya pilihan, Bendahara Ji akhirnya memutuskan untuk merawat dan membesarkan bayi tersebut secara diam-diam. Bayi malang itu akhirnya disusui oleh seorang tahanan wanita. karena lahir di penjara, bayi itupun diberi nama Ok Nyeo, gadis yang lahir di penjara. 

Ok Nyeo adalah pemain utama di Drama Korea the Flower in Prison ini..............

Bayi itu akhirnya tumbuh di antara para tahanan.  Ibunya tidak meninggalkan identitas apapun, selain sepasang cincin giok dan satu buah penjepit rambut. Bendahara Ji berharap, kelak dua benda tersebut akan menjadi kunci untuk mengungkap identitasnya. Ia pun menyimpannya, dan akan memberikannya saat Ok Nyeo dewasa nanti.


15 Tahun berikutnya............ Maret 1550

Ok Nyeo sudah tumbuh menjadi seorang remaja putri berwajah cantik layaknya seorang putri. Karena tumbuh dan besar di penjara, ia dekat dengan tahanan, dan bahkan mengetahui bakat mereka masing-masing. Ia juga belajar dari mereka dan akhirnya tumbuh menjadi gadis yang cerdas dan menguasai aturan hukum. Ia bahkan bisa menebak dengan akurat hukuman bagi para tahanan berdasarkan kejahatannya saat masuk ke Jeonokseo.

Ok Nyeo mempelajari sejumlah kitab dan belajar membaca nasib dan masa depan orang berdasarkan wajah dan tanggal lahirnya. Ia cukup mahir dengan itu, meski belum banyak orang yang tahu. Ok Nyeo belajar menipu dari Woo Chi, dan bahkan belajar mencuri dari seorang tahanan bernama Chun Doong (Diperankan oleh Shorry J.)


Pada scene berikutnya,,,,

Para petugas dan Jeonokseo, terutama Bendahara Ji, dibuat panik karena akan terjadi pergantian kepala. Bendahara Ji yang ketagihan berjudi berutang 500 Yang pada kas Joenokseo. Ia panik untuk mencari uang demi menutupi kekurangan tersebut. Dan sosok kepala baru tersebut akhirnya terlihat. Dia adalah Jung Dae Shik, seorang pejabat yang dikenal bengis, kejam, dan korup meski memiliki kemampuan pas-pasan. 

Gambar bawah, Choi Min Chul sebagai Jung Dae Shik (Kepala Jeonokseo)
Namun, yang paling cemas setelah pertemuan pertama dengan Kepala Jeonokseo yang baru adalah Bendahara Ji dan Ok Nyeo. Jung Dae Shik tidak ingin mempekerjakan anak-anak di Jeonokseo. Ia memberi Ok Nyeo waktu 10 hari untuk mencari tempat tinggal dan keluar dari Jeonokseo. 

Sementara itu, Ok Nyeo dan Woo Chi mengatur siasat untuk mendapatkan uang dengan cara memanipulasi tahanan bangsawan kaya. Mereka berhasil mendapatkan 200 Yang. Mereka menakut-nakuti bangsawan tersebut dengan hukuman cambuk berdasarkan kejahatan yang dilakukannya. Yups.... Ok Nyeo hafal dengan semua aturan hukum terkait sanksi pidana. Jadi, tidak sulit baginya untuk menyebutkan ancaman hukuman yang akan diterima bangsawan tersebut. Setelah itu, Woo Chi kembali menemuinya dan menyatakan bahwa hukumannya bisa diringankan jika ia membayar 200 Yang.

(Untuk urusan tipu-menipu dan manipulasi, Woo Chi adalah ahlinya.... ha,ha,ha. Padahal, tahanan tersebut sebenarnya bisa bebas tanpa harus membayar apapun)

Pada scene terakhir....

Tiba-tiba..... Si Hebat Yoon Won Hyung datang ke Jeonokseo, dan membuat panik para pengurusnya, termasuk sang ketua yang masih baru. Namun, Tuan Yoon tidak datang untuk melakukan inspeksi, melainkan untuk menemui Lee Ji Ham dan memintanya untuk meramal nasibnya.

Lee Ji Ham memang terkenal pandai melihat nasib orang, namun ia juga dikenal sering bertingkah aneh, dan tidak takut terhadap siapa pun, sekalipun itu pejabat setingkat Yoon Won Hyun. Ia tidak mau meramal nasib Tuan Yoon. Namun kali ini,,, ia meminta Ok Nyeo-lah yang meramal nasib Tuan Yoon. Semuanya menjadi heboh....


Bagaimana nasib Ok Nyeo berikutnya? 
Apakah ia harus menerima kemarahan Tuan Yoon karena merasa dipermainkan oleh Lee Ji Ham? 

Simak kelanjutannya pada Review Drama Korea The Flower inPrison – Episode 2.

No comments:

Post a Comment