Review Drama Korea The Flower in Prison – Episode 2

Pada Episode 1, Lee Ji Ham meminta Ok Nyeo meramal masa depan Tuan Yoon Won Hyun, sehingga semua orang menjadi panik, khawatir kalau Tuan Yoon melampiaskan kemarahannya pada Ok Nyeo. Namun, bukan Ok Nyeo namanya kalau takut dengan orang seperti Tuan Yoon. Ia pun meramal masa depan Tuan Yoon berdasarkan tanggal lahirnya.


Ok Nyeo yang cerdik tentu tidak ingin celaka gara-gara meramal pria paling berpengaruh di Joseon itu. Ia hanya menyampaikan hal-hal baik tentang Tuan Yoon:
“Anda dijuluki Empat Kuda Pengelana, jadi anda memiliki keberuntungan seorang raja, atau yang dikenal dengan Shameng....... Anda akan mencapai posisi tiga besar dalam politik.....”


Kira-kira seperti itu deh....So pasti, Tuan Yoon sedang bukan main mendengarnya. Dia bahkan berencana memberikan hadiah untuk Ok Nyeo. Tuan Yoon berjanji akan mengirimkan seorang utusan untuk menjemput Ok Nyeo dan membawanya ke kediaman Tuan Yoon. Ia ingin Ok Nyeo juga membaca nasib istri (lebih tepatnya sih selir Tuan Yoon).

(Aha..... satu lagi fakta terbuka, ternyata Kisaeng Sosoru, Jung Nan Jung, yang ada di Penjara pada Episode 1 sekarang sudah menjadi Selir Tuan Yoon dan ia bahkan sudah memiliki seorang putri bernama Shin Hye dari Jung Nan Jung..... )

Karena membuat Tuan Yoon merasa senang, Kepala Jeonokseo mentraktir Ok Nyeo makan enak. Ia juga berjanji tidak akan menyuruh Ok Nyeo pergi dan akan mengurus agar Ok Nyeo menjadi sipir tetap dan mendapatkan gaji bulanan.

(Berita baik nih... he,he,he. Berarti satu masalah sudah teratasi. PR selanjutnya adalah mencari uang 500 Yang untuk menutupi kas yang tekor)


Ok Nyeo juga membawakan sejumlah makanan untuk guru yang mengajarinya meramal, siapa lagi kalau bukan Lee Ji Ham, tahanan langganan di Jeonokseo. Lee Ji Ham bertanya tentang apa yang ia lihat dari masa depan Tuan Yoon:
Lee Ji Ham: Kamu sudah lihat tanggal dan waktu kelahiran Yoon Won Hyung?
OK Nyeo: Ya..
Lee Ji Ham: Apa yang kamu lihat?
OK Nyeo: Dia memiliki Empat Kuda Pengelana, tapi ia akan mati dalam penyiksaan...Bukan hanya dia, istrinya dan saudaranya juga akan menderita dan mati
Lee Ji Ham: Itukah yang kamu katakan kepadanya
Ok Nyeo: Tidak, aku bilang keluarganya akan sejahtera selama beberapa generasi
Lee Ji Ham: ha,ha,ha dasar licik. Bagus....


Untuk mengatasi ketekoran kas Jeonokseo, Bendahara Ji berencana meminjam 300 Yang pada Kang Man Bo, seorang tahanan yang merupakan kepala para penjahat di Dermaga Samgae. Man Bo memenuhinya dengan syarat Bendahara Ji akan memenuhi apapun permintaannya kelak. Mau tidak mau, Bendahara Ji terpaksa mengiyakan.

Akhirnya, Bendahara Ji berhasil selamat dari kemurkaan Jung Dae Shik, meski sebenarnya ia juga tak kalah takutnya dengan apa yang akan diminta Kang Man Bo nantinya. Kepala penjahat ini terkenal kejam dan tidak segan-segan membunuh orang.

Benar saja....

Man Bo meminta Bendahara Ji membebaskannya dari penjara sebagai imbalan karena ia telah meminjamkan uang. Tentu saja, Bendahara Ji tidak berani, karena itu melebihi wewenang dan kemampuannya. Alhasil, Man Bo mengancamnya.


Pada saat yang sama, seorang tahanan yang akan dieksekusi beberapa hari lagi meminta tolong pada Ok Nyeo untuk menyampaikan surat pada seseorang. Ia berjanji akan membayarnya setelah itu. Setelah mempertimbangkannya, akhirnya Ok Nyeo menolong orang tersebut. Ia menyampaikan surat tersebut pada seorang pria bermata satu di Pasar.

Namun, tidak lama setelah ia meninggalkan pria tersebut, ia melihat sekelompok pasukan Biro Kepolisian menyerang gerombolan tersebut, dan pria bermata satu itupun tewas. Ok Nyeo benar-benar syok melihat kejadian itu. Tahanan tersebut juga menjadi lemas, karena kehilangan peluang untuk hidup.

(Pada masa tersebut, suap-menyuap dan sogok-menyogok masih merupakan suatu kebiasaan. Jadi, nggak aneh kalau Ok Nyeo juga ikut-ikutan di dalamnya. Ia biasa membantu tahanan dengan syarat mereka membayarnya dengan uang,,,,)

Pada scene selanjutnya...

Utusan Tuan Yoon benar-benar datang menjemput Ok Nyeo. Utusan itu tidak lain adlaah Jung Mak Gae (diperankan oleh Maeng Sang Hoon), kakak Jung Nan Jung. Setiba di kediaman Tuan Yoon, Ok Nyeo dibuat terpana oleh banyaknya orang yang datang ke rumah Tuan Yoon dengan membawa harta benda mereka hanya sekedar untuk bertemu Tuan Yoon dan Jung Nan Jung.

Gambar bawah (Maeng Sang Hoon sebagai Jung Mak Gae)
Ok Nyeo diminta meramal masa depan Jung Nan Jung. Sekali lagi, ia hanya menyampaikan hal-hal baik yang membuat hati Jung Nan Jung merasa tersanjung. Pada saat itu, Ok Nyeo bertemu untuk pertama kalinya dengan Shin Hye, putri Jung Nan Jung dan Tuan Yoon. Meski Shin Hye bersikap sinis kepadanya, Ok Nyeo masih sempat membaca nasibnya.

Gambar bawah (Roh Jeong Eui sebagai Shin Hye remaja)
Ok Nyeo mendapatkan sepasang baju sutra dari Tuan Yoon. Sayangnya, dalam perjalanan pulang, ia diculik oleh segerombolan penjahat dari Gunung Daedok, karena menyangka ia adalah putri Tuan Yoon. Ok Nyeo sadar.....Ternyata para penjahat tersebut adalah anggota dari tahanan yang meminta Ok Nyeo mengantarkan surat sebelumnya. Mereka ingin menculik Shin Hye dan meminta pembebasan ketua mereka sebagai imbalannya.

Para penjahat tersebut menyekap Ok Nyeo di sebuah gudang rahasia dan mengirimkan ancaman kepada Tuan Yoon. Mereka mengancam akan membunuh putri Tuan Yoon jika ketua mereka tidak dibebaskan. Tentu saja, Tuan Yoon merasa bingung, karena putrinya Shin Hye berada di rumah. Ia mulai curiga kalau yang diculik adalah Ok Nyeo yang baru saja dari rumahnya. Namun, Tuan Yoon tidak perduli. (Sejak kapan Tuan Yoon perduli dengan nasib orang lain??????)


Tuan Yoon tidak ingin bernegosiasi dengan para penjahat tersebut. Ia bahkan mempercepat proses eksekusi ketua mereka (dengan mempertaruhkan nyawa Ok Nyeo). Mendengar berita ini, Bendahara Ji ketakutan setengah mati. Ia sadar kalau kini nyawa Ok Nyeo sedang terancam.

Meski telah menyampaikan kepada para penjahat tersebut bahwa dirinya bukan Putri Tuan Yoon, para penjahat tersebut bertekad akan membunuhnya. Mereka marah karena pimpinan mereka sudah dieksekusi, sementara gadis yang mereka culik ternyata salah. Bendahara Ji meminta Woo Chi mengatur siasat untuk membebaskan Ok Nyeo.


Setelah bertanya kian kemari, akhirnya Woo Chi mengetahui tempat persembunyian para bandit itu. Mereka pun meminta bantuan sejumlah tahanan untuk membebaskan Ok Nyeo. Yups.... karena sudah berada di Jeonokseo sejak kecil, Ok Nyeo sangat dekat dengan para tahanan. Jadi, begitu mendengar nyawa Ok Nyeo terancam, mereka sukarela membantu. Akhirnya Ok Nyeo berhasil dibebaskan.

Mendengar berita kalau Ok Nyeo diculik karena dikira dirinya, Shin Hye justru merasakan firasat buruk. Ia merasa, jika kini Ok Nyeo menderita karena menggantikan dirinya, mungkin saja suatu saat nanti dirinya yang akan menderita karena Ok Nyeo. Benarkah?

Di Istana....

Ramalan Ok Nyeo akhirnya terbukti. Tuan Yoon benar-benar diangkat menjadi Menteri Administrasi Pemerintahan. Tuan Yoon menyampaikan hal itu kepada Jung Nan Jung (yang sebenarnya sudah tahu). Ia justru menyambutnya dengan cara berbeda. “Kalaupun tuan dipromosikan, apa untungnya bagiku? Aku bahkan tidak terdaftar sebagai pasanganmu yang resmi,” ucapnya.


(Keserakahan Jung Nan Jung mulai terlihat di sini....Saya menduga kalau ia akan menyusun siasat agar bisa menjadi istri sah Tuan Yoon....)

Aha.......Akhirnya.......
Pemeran pria yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul.......

Dengan sapaan khas “Hei nak....”. Seorang tahanan pria berusia sekitar 30 tahun mendatangi Ok Nyeo. Ia minta tolong Ok Nyeo untuk mencarikan sebuah belati kecil, dan berjanji akan memberinya uang jika Ok Nyeo membantunya. Namun, Ok Nyeo menolak karena tidak ingin terkena masalah jika belati tersebut digunakan untuk hal yang tidak-tidak.


Esok harinya, pria muda itu kembali menemui Ok Nyeo dengan sapaan “Hei nak....”. Ia tidak ingin lagi meminta Ok Nyeo mencarikan belati. Namun, ia minta tolong agar Ok Nyeo membantu memindahkan selnya ke sel di mana Kang Man Bo berada. Ok Nyeo terkejut karena tahanan lain justru menyogok petugas agar tidak dimasukkan ke sel Kang Man Bo.

(Meski terlihat kumal, tahanan ini berwajah tampan. Sepertinya ia punya misi sendiri untuk masuk ke sel Kang Man Bo)

Bendahara Ji dihajar habis-habisan oleh Kang Man Bo, karena tidak mau membantu mengeluarkannya dari penjara. Mendengar hal itu, Ok Nyeo berusaha mencari cara agar ayah angkatnya bebas dari tekanan Man Bo. Ia mengingat kalau ada tahanan yang meminta dipindahkan ke sel Kang Man Bo. Ia berencana untuk membantunya. Ok Nyeo juga menyusun siasat lain.... (Apalagi kalau bukan siasat adu domba..... ha,ha,ha......)

Ia menyampaikan kepada Kepala Jeonokseo kalau dirinya diminta Tuan Yoon melaporkan setiap kejadian yang terjadi di penjara. Namun, dirinya mengaku tidak mau melapor dulu sebelum melapor kepada Kepala. Ia menyampaikan kalau Kang Man Bo sering menekan dan menyiksa tahanan lain. Jung Dae Shik, yang berotak pas-pasan, tidak sadar kalau sedang dimanipulasi Ok Nyeo. Ia pun masuk ke sel tersebut dan memukuli Kang Man Bo habis-habisan hingga babak belur.

Malam harinya.... dugaan saya ternyata benar. Tahanan yang baru masuk ke sel Kang Man Bo punya motif sendiri. Kang Man Bo yang sudah tidur pulas dengan tubuh babak belur tidak bisa melawan saat pria itu menekan urat syarafnya.

Esoknya, pria yang dibantu Ok Nyeo pun bebas..... begitu akan keluar dari pintu gerbang, ia berpapasan dengan Ok Nyeo, dan menyapanya,
Hei nak.... Aku pergi dulu, temui aku jika kamu ke Dermaga Samgae. Namaku Yoon Tae Won


Ok Nyeo menyambut dengan senyuman manis sambil membungkuk...... (Sepertinya ada maksudnya tuh.... he,he,he)

Setelah menonton Episode 2 the Flower in Prison, Ini nih.... beberapa pertanyaan yang masih mengganjal.
1. Jika Jung Nan Jung adalah Selir Tuan Yoon, lalu siapa dan di mana istri sahnya?
2. Akankah Ok Nyeo dan Yoon Tae Won benar-benar bertemu lagi? 
3. Siapa sebenarnya Yoon Tae Won? (Yang pasti, namanya membuat saya curiga kalau ia berkaitan dengan Tuan Yoon Won Hyung)

Simak terus episode berikutnya untuk kisah yang lebih seru..... pada Review Drama Korea the Flower in Prison Episode 3....

No comments:

Post a Comment